Parenting atau pola asuh anak saat ini semakin beragam mengikuti perkembangan zaman dan ilmu psikologi anak. Setiap orang tua tentu ingin memberikan yang terbaik bagi buah hatinya, namun cara mendidik anak kini tidak lagi satu pola sama seperti dulu. Baca Juga : Mengenal EQ pada Anak dan Cara Mengembangkannya Sejak Dini
Menurut Diana Baumrind, seorang psikolog terkenal, parenting adalah cara orang tua dalam membimbing, mengasuh, dan mendidik anak agar bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. Sedangkan menurut Maccoby dan Martin (1983), parenting adalah perilaku dan sikap orang tua yang memengaruhi anaknya, termasuk bagaimana orang tua mengatur aturan, memberikan dukungan emosional, dan mengawasi anak.
Secara umum, parenting mencakup semua usaha orang tua dalam memenuhi kebutuhan fisik, emosional, dan psikologis anak untuk menjadikan mereka pribadi yang sehat dan mandiri.
Pola asuh yang tepat memiliki banyak manfaat bagi perkembangan anak, antara lain:
Berikut ini beberapa gaya parenting yang banyak diterapkan oleh orang tua masa kini lengkap dengan contohnya:
Gaya ini adalah pola asuh yang seimbang antara kasih sayang dan disiplin. Orang tua memberikan aturan yang jelas namun tetap mengedepankan komunikasi terbuka dan menghargai pendapat anak. Dengan gaya ini, anak diajarkan untuk mandiri sekaligus bertanggung jawab, sehingga seringkali menghasilkan anak yang percaya diri dan memiliki kontrol diri yang baik. Gaya ini seimbang antara kasih sayang dan disiplin. Orang tua memberikan aturan yang jelas tapi tetap mendengarkan pendapat anak.
Contoh: Seorang ibu memberi tahu anaknya bahwa waktu bermain gadget dibatasi 1 jam sehari. Namun, ia juga mengajak anak berdiskusi mengenai alasan pembatasan itu dan memberi anak kesempatan memilih jam berapa yang dia suka untuk bermain gadget.
Berbeda dengan gaya demokratis, gaya otoriter cenderung menuntut kepatuhan tanpa banyak diskusi. Orang tua menetapkan aturan ketat dan mengharapkan anak mengikuti tanpa mempertanyakan. Pola asuh ini bisa membuat anak menjadi patuh, tapi risiko anak kurang percaya diri dan takut membuat kesalahan juga tinggi.
Contoh: Seorang ayah melarang anaknya bermain gadget sama sekali sampai nilai sekolahnya membaik, tanpa memberi penjelasan panjang lebar atau diskusi soal alasan larangan itu.
Orang tua dengan gaya permisif cenderung sangat mengasihi dan memberikan kebebasan luas pada anak, tanpa banyak aturan dan batasan. Mereka lebih seperti teman daripada pengawas. Gaya ini bisa membuat anak merasa sangat dicintai, tapi juga bisa membuat anak sulit disiplin dan kurang menghargai aturan.
Contoh: Orang tua membiarkan anak menonton kartun seharian tanpa batasan, dan jarang menegur ketika anak melakukan hal yang kurang baik, karena ingin anak merasa nyaman dan dicintai.
Ini adalah pola asuh yang kurang memperhatikan kebutuhan emosional dan fisik anak. Orang tua dengan gaya ini cenderung tidak terlibat atau acuh tak acuh terhadap anaknya. Gaya ini sangat tidak dianjurkan karena bisa berdampak negatif pada perkembangan anak, seperti merasa kurang aman dan tidak mendapatkan perhatian.
Contoh: Orang tua sibuk dengan pekerjaan sehingga jarang meluangkan waktu untuk memerhatikan kegiatan atau masalah anak, bahkan tidak mengecek sekolah atau kesehatan anak secara rutin.
Tren yang makin populer saat ini adalah gentle parenting, yaitu mendidik anak dengan penuh empati, sabar, dan tanpa kekerasan. Orang tua mencoba memahami perasaan anak dan menggunakan pendekatan positif seperti memberi contoh dan penjelasan daripada hukuman. Gaya ini membantu anak belajar mengatur emosinya dan merasa dihargai.
Contoh: Saat anak marah karena tidak dapat mainan, orang tua mengajak anak bicara tenang, mengakui perasaan anak, lalu memberi penjelasan mengapa saat itu tidak bisa dibeli, tanpa membentak atau memaksa.
Gaya ini menekankan pada memberikan kebebasan anak untuk bereksplorasi dan belajar mandiri dengan pengawasan minimal. Tujuannya adalah melatih kemandirian dan rasa percaya diri anak dengan pengalaman langsung. Namun, tentu tetap ada batasan keamanan yang diperhatikan.
Contoh: Orang tua membiarkan anak bermain sendiri di taman dekat rumah tanpa pendampingan terus-menerus, agar anak belajar mengambil keputusan sendiri dan berani mencoba hal baru.
Pola asuh ini fokus pada membangun ikatan emosional yang kuat sejak dini, seperti dengan cara sering menggendong, menyusui, dan responsif terhadap kebutuhan anak. Attachment parenting dipercaya membantu perkembangan emosi dan rasa aman pada anak.
Contoh:
Seorang ibu sering menggendong bayinya, menyusui sesuai permintaan, dan cepat merespons ketika bayi menangis agar si kecil merasa aman dan nyaman.
Setiap gaya parenting punya kelebihan dan tantangannya masing-masing. Orang tua masa kini bisa memilih yang paling sesuai dengan karakter anak dan nilai keluarga. Kunci suksesnya adalah kasih sayang, konsistensi, dan komunikasi terbuka agar anak tumbuh sehat secara fisik, emosional, dan sosial.
Berikut ini adalah rekomendasi buku Mandira.id sesuai kategori yang tersedia di Mandira.id
Back to Al-Qur'an & Hadits
Cocok untuk orang tua yang ingin mengenalkan nilai-nilai Islam dengan cara yang menyenangkan dan membumi.
Explore The Knowledge
Mendukung rasa ingin tahu dan kecintaan anak terhadap ilmu pengetahuan sejak dini.
First Step Learning
Ideal untuk anak usia dini yang sedang dalam masa emas tumbuh kembang dan pembentukan karakter.
Ingin melengkapi koleksi buku anak di rumah? Di Mandira.id dapat mendapatkan buku anak premium berkualitas dengan berbagai pilihan program pembayaran yang fleksibel:
Yuk, kunjungi Mandira.id sekarang dan pilih koleksi buku terbaik untuk si kecil! Klik di sini untuk cek koleksi dan program lengkapnya di Mandira.id!